Diajeng,
Kala bayanganmu menyelinap pergi
Mentari mencari-cari
Jejakmu Bunga melati
Diajeng,
Tanda salib di dahi mungkin tidak lagi berarti
Namun percayalah buah hati
Hanya ini yang mampu kuberi
Diajeng,
Tak ada lagi selamat pagi
Hidupmu adalah mimpi
Oh, diajeng masih percayakah kau pada peri
Diajeng,
Kapanpun kau merasa letih
Akan tanjakan-tanjakan tinggi
Akan gunung yang harus kau daki
Angin, ombak dan badai yang silih berganti
Jangan pernah hilang untuk kembali
Diajeng,
Ibumu tua dan menanti.
~sekarsarkara
19.10.15
Gajah Wong
No comments:
Post a Comment