Sunday, October 18, 2015

Diajeng

Diajeng,
Kala bayanganmu menyelinap pergi 
Mentari mencari-cari 
Jejakmu Bunga melati

Diajeng, 
Tanda salib di dahi mungkin tidak lagi berarti 
Namun percayalah buah hati
Hanya ini yang mampu kuberi

Diajeng,
Tak ada lagi selamat pagi
Hidupmu adalah mimpi
Oh, diajeng masih percayakah kau pada peri

Diajeng,
Kapanpun kau merasa letih

Akan tanjakan-tanjakan tinggi
Akan gunung yang harus kau daki
Angin, ombak dan badai yang silih berganti 
Jangan pernah hilang untuk kembali

Diajeng,
Ibumu tua dan menanti.

~sekarsarkara
19.10.15

Gajah Wong

No comments:

Post a Comment