Tuesday, August 20, 2013

Malaikat Bisu

Malaikat bisu datang tanpa sayap
Ia menemaniku berjalan kaki

Malaikat bisu wajahnya tidak berseri-Seri
Ia menjadi cermin senyumanku

Malaikat bisu tangannya tidak lembut
Ia banyak menyibak ranting di jalanku

Malaikat bisu tidak selalu tampak
Ia sering Kali mengawasiku dari kejauhan

Malaikat bisu bermata polos
Memandangku mencari senyum

Malaikat bisu bisa bicara
Dengan kehadiran dan kenyataan

Malaikat bisu membuat tawa-tawa sederhana
Ia menceritakan hal-hal yang jauh dari kesedihan

Malaikat bisu yang tampan
Ia hadir dengan seluruh dirinya

Malikat bisu tidak sempurna
Ia ada dan sederhana

Malaikat bisu punya kehidupan
Apakah aku termasuk dalam bagiannya?

Malaikat bisu tidak pernah menunggu
Tapi ia selalu kembali

Malaikat bisu pergi
Malaikat bisu selalu kembali

Malaikat bisu selalu ada di sini
Ia selalu ada di hatiku

ss
20aug13

Dibisukan oleh malaikat bisu
Sebelum tidur

Saturday, August 17, 2013

Setiap Rindu Ada Kamu

Setiap jumpa, ada rindu yang ditawar
Setiap jumpa, ada rindu yang ditanam
Setiap pergi, ada rindu yang selalu mekar
Setiap pergi, ada rindu yang tak padam

Setiap rindu, ada kamu

18Aug 13
Detik pertama

Wednesday, August 14, 2013

Lima Tahun Lalu

Akhir-Akhir ini saya mengalami saat-saat yang cukup sulit. Beberapa kali saya berpikir untuk menyerah. Akan tetapi, saya hanya berhenti sejenak lalu berjuang lagi. Teman-teman saya sudah menyarankan untuk berhenti, sejak lama. Mereka tidak hanya memikirkan kebahagian saya namun juga berdasarkan referensi pengalaman orang lain yang juga pernah mengalami hal serupa dengan saya.
Kenyataannya, saya semakin kuat dan tidak juga berhenti. Teman-teman saya tampaknya juga sudah lelah menyarankan berbagai hal. Namun, mereka tetap ada dan mendengarkan. Meskipun saya terluka dan terseret-seret, saya tetap melanjutkannya. Saya mengikuti kata hati saya. Dengan demikian saya tetap merasa bahagia dan bersyukur.
Saya bukan ingin memaksakan kehendak. Saya hanya memberikan apa yang sudah ada dalam diri saya, menyampaikan apa yang masih bisa disampaikan.
Saya memiliki satu pertimbangan yang tidak pernah saya jadikan alasan kepada siapapun yang menyarankan saya untuk berhenti.
Lima tahun lalu, saya jatuh cinta pada seorang laki-laki, yang tidak pernah terbersit pada pikiran saya. Dia memiliki keyakinan yang mewajibkan dia untuk memiliki pasangan dari kasta dan tentunya keyakinan yang sama. Tentu saja bukan saya. Saat itu, kami saling mencintai. Sulit bagi saya untuk jatuh cinta. Begitu juga dengan melepaskan.
Saat itu, saya berdoa "Tuhan, ajarkan saya untuk mencintai dengan tulus, tanpa meminta untuk dicintai dan memiliki orang yang saya cintai."
Seiring berjalannya waktu, tiba saatnya kekasih saya memutuskan untuk memilih menjalani hubungan dengan perempuan yang sesuai dengan harapannya. Yaitu saat ini. Saat dimana Tuhan baru saja mengabulkan doa saya lima tahun yang lalu.
Saya sudah mencintainya dengan tulus dan tetap mencintainya, di atas apapun yang telah dia lakukan terhadap saya. Lalu, jika saya berhenti, apakah tidak berarti saya tidak mensyukuri terkabulnya doa saya lima tahun yang lalu? Jika sekarang saya memohon untuk berhenti mencintai dia, hanya karena dia sudah tidak lagi di tempat yang dulu, apakah saya hanya ingin kembali ke lima tahun yang lalu dan melakukan regresi besar-besaran dalam hidup saya?
Doa saya telah dikabulkan dengan segala konsekuensinya, yang akan selalu saya syukuri dan saya terima segala konsekuensinya. Bukan untuk berhenti setelah doa dikabulkan setelah mengetahui segala konsekuensinya. Bukan menyesal dan kembali ke tempat yang dulu. Tetapi menjalani apa yang sudah ada di dalam diri dan menyampaikannya, itu kenapa doa dikabulkan. Untuk dijalani dan disyukuri. Dengan segala konsekuensinya.

Saya sudah mencintainya sejak lima tahun yang lalu.
Saya mulai mengenalnya sejak tepat lima tahun yang lalu.

Saturday, August 10, 2013

Mati Lampu

di kegelapan tadi aku merasa sangat takut. namun, kamu mendekapku semakin erat. meskipun aku tidak bisa melihatmu. namun, aku percaya kamu hadir seutuhnya, di sampingku.
kegelapan sederhana.
mati lampu.
sesaat aku beharap gelap ini tetap pekat Dan lekat. waktu serasa berhenti. aku tidak menginginkan apapun lagi. aku sudah mendapatkan semuanya.
aku tetap berusaha membuka mataku. aku menanyakan padamu apakah kamu memjamkan Mata atau tidak. aku memintamu untuk tetap membuka Mata. lalu, kamu berkata bahwa di luar sama gelapnya dengan menutup Mata.
aku tau itu tidak sama, sama sekali. aku masih dapat melihat bayangan hidungmu yang sering kupuji. aku masih dapat menggosok-gosokan ujung hidungku tepat di ujung hidungmu.

dalam hati aku berkata, "Sayang, tidak ada kegelapan yang terlalu gelap untuk menemukan kekasihmu dengan cinta."
kamu masih memelukku dengan erat.

10aug13
Di perbatasan hari

ss

Friday, August 9, 2013

Scattered Cloud

I wanna see you come up
beyond the sunrise
at the moment
I barely don't know who I am

I wanna catch you
as a dew
soft morning dew
like the soil can ever holds you

I never expected to be love in return
nor to be this hurt
like a scattered cloud turns into rain
my love has been paid with pain

no, I didn't cry
Is there any drop left?
you knew that I will always try
but I'm the one who'll be left

10Aug.in the very morning