Tuesday, February 25, 2014

Lifetime Prayers

Every single night I pray for each of us to be someone better.
No. To be someone who we really are.
The act to following the prayers is committed to have no commitment.
Whether the feeling will change or not, it hasn't become the truth.
The pure truth for this time is the feeling between us itself.
That's the only truth I've believed.

If to be someone who we really are, contains the existence of both of us, that would be perfect.
If it isn't, that's okay, because I've had you, once in my life.
It can't be replaced by anything.
The memories of us will remain the same.

~~ss

Lifetime prayers

Saturday, February 22, 2014

Bunga Dunia

Orang - orang yang selalu ada, well, not literally. Mereka menyangga, menghibur, menemani Dan memelihara. Kehadirannya tidak pernah surut. Senyum mereka melekat di tembok-tembok.
Telinga mereka tidak pernah tertutup. Seperti awan-awan yang selalu membuat langit tampak seperti langit, tampak seperti nyata keberadaannya.
Kebahagiaan mereka menjadi bunga dunia. Paling tidak duniaku. Kesedihan mereka mata air tersembunyi.
Pada mereka aku melihat semesta, tidak berbatas dan mahadaya. Kekal dan apa adanya.
Ujung bumi berubah, air mengalir, dan gunung meletus di semesta. Namun, keberadaannya tidak pernah berubah.

Sahabat, jika ujung mataku tak mampu menjangkau bayanganmu, kamu tetap tinggal di dalam mataku. Tersimpan baik dan tidak pernah berubah.

~~ ss
Leaving too soon

Wednesday, February 12, 2014

Rahasia Malaikat Bisu

Sebenarnya ada satu rahasia.
Rahasia tentang Malaikat Bisu.
Malaikat Bisu selalu ada?
Itu bukan rahasia.

Malaikat Bisu tanpa pamrih?
Na ah. Itu juga bukan rahasia.

Malaikat Bisu memiliki caranya sendiri menunjukan Rasa Sayang. Malaikat Bisu khawatir. Malaikat Bisu tidak mau kehilangan. Malaikat Bisu mendengarkan diam-diam.
Apa?
Itu semua bukan rahasia.

Aku lebih bisu. Lebih bisu dari Malaikat Bisu.
Aku tidak menunjukan Rasa Sayang.
Aku tidak mendengarkan.
Aku tidak selalu ada.
Aku tidak merasa dibutuhkan.
Aku mau menghilangkan Malaikat Bisu.
Aku mencari pamrih.
Aku membutuhkan pengakuan.

Tapi apa? Aku diam.

Namun begitu, Malaikat Bisu masih ada di sisiku.
Maka dari itu, seorang Malaikat Bisu diutus untuk Aku yang jauh lebih bisu.
Sehingga tidak ada yang perlu menyadari kebisuan di tengah kebisingan.
Jadilah ikatan Bisu, lidah - lidah kaku tiada akhir.

Malaikat Bisu, aku adalah Perempuan Bisu yang paling bisu. Bisakah kamu menjadi Lelaki Pendengar, untukku?

~~ss
Bunga Bisu
Cukup jauh untuk mendengar kepak sayapmu.